KAMPUNG INGGRIS NEGERI SERIBU CAGAR BUDAYA

Terbit pada 19 May 2020

Kategori : kampung inggris kediri, kampung inggris pare, sejarah kampung inggris

Tags : alamat kampung inggris, budaya kampung inggris, cagar budaya kampung inggris, destinasi wisata kampung inggris, kampung inggris bersejarah, kampung inggris pare, kampung inggris pesona indonesia, kampung inggris warisan budaya lokal, negeri seribu budaya, pare cagar budaya, sejarah kampung inggris, sejarah pare


KAMPUNG INGGRIS NEGERI SERIBU CAGAR BUDAYA - Hallo HEC1ers...! Kabupaten Kediri memang menyimpan sejarah kerajaan yang mungkin belum kalian ketahui.

Untuk itu, admin HEC 1 akan kasih sedikit informasi tentang kampung inggris negeri seribu cagar budaya dan pastinya, info ini sangat bermanfaat untuk kalian yang sedang stay di Pare. Mengapa? Karena informasi ini dapat menambah wawasanmu sehingga dapat dijadikan bahan presentasi di kelas dengan menggunakan bahasa inggris. Yuk simak artikel dibawah ini!



Negeri Seribu Budaya

Kerajaan Kediri adalah salah satu Kerajaan Hindu yang ada di wilayah Jawa Timur yang juga terkenal dengan sebutan lain yakni Panjalu dan juga Kadiri.

Kerajaan Kediri berdiri dari tahun 1042 dan akhirnya runtuh pada tahun 1222 yang memiliki pusat pemerintahan di Kota Daha.Sejarawan menyebut wilayah Kediri di Jawa Timur menjadi saksi tiga zaman, yakni masa kejayaan Kerajaan Kediri, Singasari, dan Majapahit.

Dari peninggalan-peninggalan tersebut menyisahkan ribuan arca dan candi-candi di sekitar Kediri. Menurut Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Kediri memang kaya akan situs masa lalu. Tetapi semua belum terungkap. Bergeser ke timur di lereng Kelud, situs-situs masa lalu juga tersebar di sejumlah lokasi. Arca berukuran kecil ataupun bejana atau bak batu (media petirtaan) bisa ditemukan di pekarangan warga ataupun perkebunan.

Peninggalan-peninggalan kerajaan Kediri, Majapahit, dan Singasari di sekitar Kediri dan kabupatennya meliputi Candi Tondowongso, Candi Gurah, Candi Mirigambar, Candi Tuban, Prasasti Jaring, Prasasti Panumbangan, Arca Buddha Vajrasattva (sekarang menjadi koleksi dari Museum fur Indische Kunst, Berlin, Dahlem, Jerman), Kitab Hariwangsa, Candi Tegowangi, Candi Surowono, dan masih banyak lagi.

Baru-baru ini tidak jauh dari lereng Kelud, di sisi utara, Desa Brumbung, Kecamatan Kepung, dalam beberapa tahun terakhir membuat kebijakan mengumpulkan arca dan benda masa lalu yang ditemukan warga. Benda-benda itu dikumpulkan di sebuah bangunan kecil di sisi kanan pendapa balai desa.

Kepala Bidang Sejarah, Nilai Tradisi, Museum, dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri Eko Budi Santoso menyebut, terdapat 182 benda cagar budaya yang bergerak ataupun tidak bergerak di wilayahnya yang sudah teregister. Benda cagar budaya bergerak contohnya arca, sedangkan yang tidak bergerak adalah situs.

Namun, benda cagar budaya yang belum teregister jauh lebih banyak dan umumnya berada di dalam bumi Kediri. Contohnya bata merah kuno, fragmen arca, dan fragmen benda lain seperti tempayan. Demi keamanan dan pelestarian, benda cagar budaya kerap ditimbun kembali setelah diekskavasi untuk penelitian.

”Kedatangan para tamu inilah yang mendasari Pemkab Kediri mengembangkan situs-situs yang ditemukan itu menjadi wisata minat khusus. Meskipun pengunjungnya belum sebanyak obyek wisata alam Gunung Kelud, setiap tahun jumlahnya cenderung naik,” ujar Eko saat wawancara bersama kompas.com

Baca juga :

Sejarah kampung inggris

Artikel Lainnya

WhatsApp Sekarang
We use cookies to personalize content and to analyze our traffic. Please decide if you are willing to accept cookies from our website.