KONDISI KAMPUNG INGGRIS SAAT LOCKDOWN

Terbit pada 14 April 2020

Kategori : info kampung inggris, kisah Kampung inggris

Tags : agenda di kampung inggris, berita terbaru kampung inggris 2020, cerita di kampung inggris, kampung inggris lawan covid 19, kampung inggris libur sementara, kondisi kampung inggris, kondisi siswa kampung inggris, lockdown kampung inggris, pengertian lockdown, update infokampung inggris


LOCKDOWN KAMPUNG INGGRIS

Hi buddies!! I'm back again yups I'm Shinta Dewi Fitriani. Today I'll tell you about my activities and also my feeling in this situation.

Yeah. Pandemic COVID-19. As we know all of country in this world are doing lockdown,include Indonesia. Same way with Pare.

Yah kita udah ngejalanin lockdown ini sekitar tanggal 25/26 Maret hingga saat ini. Jadi saat itu tempat kursus belum mengumumkan untuk libur, supervisor kami hanya menyampaikan bahwa kami tetap belajar via online.

Ya saat itu belum ada aba aba untuk kami dibolehkan pulang. Hingga esok harinya kursusan kami mengeluarkan putusan, bahwa setiap siswa dari kursusan tempat kami belajar di sarankan bahkan hampir diwajibkan untuk pulang. Katanya untuk meminimalisir terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.

SHINTA PUTUSKAN TAK JADI PULANG KAMPUNG

At the time, I was terribly confused. What should I do? Bingung antara pulang atau tidak. Karena setiap putusan yang nantinya bakal saya ambil pasti akan ada dampaknya. Basically, Ibu saya sangat menyarankan untuk pulang.

Namun yang menjadikan saya beban adalah kalau seandainya saya pulang maka hanya ada satu jalur. Ya. Jalur laut. Yang mana akses untuk menuju pelabuhan harus menggunakan bus atau mobil pribadi.

Sayangnya di tempat asal saya (BALI) banyak public transportation yang sudah ditutup bahkan bandara sekalipun. It condition made me felt upset. Actually my parents want to pick me up.

Tapi saya ga mau takut resiko yang besar juga perjalanan yang terlalu jauh.

Yeah finally I made a big decision, dengan berat hati dan berbagai pertimbangan positive dan negativenya saya memutuskan tinggal di Pare. Saya pikir saat itu di Pare akan lebih mudah setidaknya.

Ternyata RT/RW setempat mengeluarkan surat pernyataan untuk para pendatang yang masih menetap. Kemudian setelah mendapat surat itu saya mulai tidak pernah keluar sama sekali. Kebetulan sebelumnya saya sudah menyetok sembako,cemilan,sayuran untuk beberapa hari kedepan.

Oh iya hal yang paling membuat sedih adalah ketika saya mengantar teman teman kost menunggu travel untuk menjemput mereka.

Pada saat itu di akhir bulan Maret banyak sekali dari kami yang pulang. Bahkan salah satu sopir travel bilang ini pulang besar besaran selama saya di pare, sopir itu bilang bahkan bandara Juanda penuh dengan orang orang dari pare.

Ya seketika kost kami pun sangat sepi, kost dengan 2 lantai hanya berisi 5 orang.

Pare yang selalu ramai terasa amat sepi. Jalan jalan yang selalu penuh dengan pejalan kaki ataupun pesepedah terasa amat sunyi.

Malam malam di pare terasa mencekam karena sepi sekali. Banyak cafe, warung yang tutup. Entahlah apa aku yang berlebihan tapi Pare terasa seperti silence town.

Sedih tiap kali melihat jalanan pare yang amat sepi dari balcon tempat kami tinggal. Pada akhirnya kami mulai belajar untuk masak memaksakan diri untuk mencoba hal baru.

Ya pada intinya jalani semua dengan ikhlas. Berharap bumi pertiwi ini segera membaik sehingga perekonomian,pendidikan semuanya bisa berjalan seperti sedia kala.

Semoga kita bisa menyelenggarakan idul fitri ditanah lapang bersama orang tercinta aamiin. For now, let it flow. Only follow the plot that Allah gave to us coz every cloud has silver lining and I believe it. Cheers and Cheerio

Writen by : Shinta (CTC 90)

Baca Juga : Kondisi kampung inggris saat ini

Artikel Lainnya

WhatsApp Sekarang
We use cookies to personalize content and to analyze our traffic. Please decide if you are willing to accept cookies from our website.