PROGRAM LANJUTAN HEC1 KE BEC

PROGRAM TC DI BEC PARE - Namaku Yana asal Bekasi, Jawa Barat. Setelah 3 bulan aku kursus di HEC 1, aku mantap memutuskan untuk melanjutkan kursus di BEC.

Kami anak cabang ( seperti EECC, HEC 1, dan HEC 2 ) memang diperbolehkan untuk transfer ke BEC.

Eittss..... tapi sebelum itu ada tes tulis dulu guys, tes tulisnya itu bisa dibilang yaa susah susah gampang. Singkat cerita aku telah melaksanakan tes tulis dan pengumumannya akan diumumkan saat kami Farewell Party.

Alhamdulillah... Namaku masuk dalam siswa yang lolos.

Kiri : Arfiyan, Anshori, Shinta dan Yana

Hari Jumat tepatnya tanggal 26 maret 2020 adalah hari pertamaku masuk BEC ya aku masih mengingatnya,hehe...

MOTTO BELAJAR DI BEC

Pagi itu kami kelima anak cabang dari HEC 1 berangkat sangat pagi. Acara dibuka oleh pidato Bahasa Inggris singkat dari Mr. Kalend sendiri. Yaa sebuah kesempatan besar bisa mendengarkan pidato dari beliau, banyak pesan yang diberikan sebagai bekal kita melanjutkan TC, salah satunya beliau berpesan “ get closer to smart student, don’t be far from smart student “ it’s mean agar kita mudah untuk saling bertukar ilmu pengetahuan.

Namun tetap diingat, perteman harus dibangun atas dasar yang tulus guys hehe...

Jangan sampai karena suasana kompetisi yang sengit dikelas membuatmu kehilang seseorang yang disebut “teman”. Jika kita bisa tumbuh bersama, mengapa harus sendiri ??

Setelah Mr. Kalend selesai berpidato kemudian kami semua anak cabang ( EECC, HEC 1 dan 2 ) dipanggil untuk berkumpul di Inter Room 4 menghadap Mr. Fu.

Terdapat diskusi singkat mengapa kami memilih untuk melanjutkan di BEC kemudian beliau menjelaskan mengenai rules yang ada di BEC dan juga membagikan buku kecil putih persegi panjang. Itu adalah buku new concept pegangan anak BEC, begitu ku buka benar ternyata isinya ada 30 chapter, yaa aku sudah pernah mendengar kalau anak TC akan menghafal sampai chapter 30. Haha aku harus siap, karena memang sudah keputusanku untuk melanjutkan program disana.

Tohh aku menghafal sampai 15 chapter saja aku sudah merasakan manfaatnya. Aku bisa mencontoh pattern-nya jikalau mau membuat kalimat .

“Yaa semua yang diusahakan pasti akan membuahkan hasil”.

Setelah itu kami dibawa berkeliling ruangan oleh seorang guru. Kami diperkenalkan satu persatu ruangan yang ada di BEC beserta fungsinya.

Jika saat CTC kita masih bisa mencampur-campur bahasa, saat di TC bahasa Indonesia haram diucapkan di area BEC. Kalau dulu saat kita CTC ketika kita speak up yang menjadi point utama adalah kepercayaan diri, sekarang saat TC kita belajar mengontrol grammatical kita, and to synchronize betwen our mouth and brain.**

Dulu waktu aku CTC aku punya teman dekat di BEC yang boarding housenya sama denganku. Namanya mbak Ismi jadi selama 3 bulan itu aku hanya menjadi pendengar yang baik saat dia curhat sepulang kursus. Aku sudah sering dengar moment - mometnya bersama guru ini dan itu yang aku saja tidak tau yang mana orangnya hehe. Dan finally aku bertemu juga dengan beliau beliau yang ia bicarakan.

The First guru TC yang aku temui adalah Mr.Fu, ia memiliki pembawaan dalam mengajar yang energic. Kemudian Mom. Atun yang mempunyai ilmu pengetahuan yang luas. Jika saat pelajaran beliau, kita seakan dibawa berkeliling dunia, wawasanya yang luas membuat banyak murid kagum. Yang ke 3 ada Mr. Rozak yang mengajar new concept, disini kami tidak memorize tapi retell terkadang dalam bentuk dialog.

Selanjutnya adalah Mr. Salih dan Mr. Budi, dikelas mereka kita juga akan bermain dengan imajinasi kita. Kita akan disuruh mendeskripsikan sebuah gambar yang sudah ditempel di wall kelas.

Eitss tapi tetap harus kontrol grammar. Yang terakhir adalah kelas Mr. Fah yang mengajargrammar dan membahas lebih dalam menggenai Betty Book.

Luar biasa! halaman sampai letak kolomnya beliau hafal.

Pembagian Kelas

Sistem pembagian kelas di TC-BEC yaitu satu cabang tidak akan bertemu di satu kelas yang sama. Begitu juga dengan member yang dari CTC-BEC.

kelas mereka juga akan diacak. Sehingga semua saling beradaptasi lagi satu sama lain. Ini sedikit mempermudah diriku untuk tidak terlalu merasa menjadi minoritas.

Hari ke dua kami masuk kelas masing masing, banyak juga dari meraka yang belum saling mengenal kerena mereka berasal dari kelas yang berbeda. Perkenalanku banyak disambut senyuman hangat. Bertemu dengan banyak orang dari berbagai daerah dan berbagai kerakter membuat cerita ku di Pare semakin berwarna.

Dan semoga akan lebih berwarna lagi pada akhirnya, dengan warna-warna yang indah.

Written By : Yana (CTC 90)