CERITA INGE : SISWI TERBAIK KESATU DI HEC 1 2020

Terbit pada 09 March 2020

Kategori : hec 1 pare, kampung inggris terbaik, kisah Kampung inggris, lokasi kampung inggris

Tags : bahasa inggris untuk sd, bahasa inggris untuk sma, buku cerita bahasa inggris, cerita bahasa inggris, cerita di kampung inggris, kisah inspiratif, kisah kampung inggris, kisah nyata di kampung inggris, metode belajar, metode cepat belajar bahasa inggris, metode mahir bahasa inggris, testimoni hec1. kisah nyata pak yudi


CERITA INGE : SISWI TERBAIK KESATU DI HEC 1 2020

CERITA INGE : SISWI TERBAIK KESATU DI HEC 1 2020 - Belajar bahasa inggris sangat membosankan dan kerap kali membuat saya pusing. Bisa dibilang saya membenci pelajaran bahasa inggris ketika masih di bangku sekolah.

Menurut saya, bahasa inggris memiliki teralu banyak aturan seperti yang kita sebutgrammar dan terlalu banyak sinonim kata. Saya selalu berpikir kenapa tidak bahasa Indonesia saja yang dijadikan bahasa internasional.

Bahasa Indonesia sangat sederhana dan mudah dipahami. Itulah yang ada di dalam pikiran saya sebelum mengikuti kursus bahasa inggris di HEC 1 pare.

Alasan kenapa saya mengikuti kursus bahasa inggris di HEC 1 pare yaitu karena kebutuhan. Dalam dunia perkuliahan dan pekerjaan mununtut saya untuk memiliki kemampuan berbahasa inggris.

Saya berusaha untuk mempelajari bahasa inggris sendiri melalui youtube dan membeli berbagai buku cara cepat untuk berbahasa inggris. Akan tetapi saya tidak mendapatkan apapun dari situ dan bahkan cara itu membuat saya semakin pusing. Akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti kursus di HEC 1 pare.

Awal masuk HEC 1 pare saya sempat pesimis. Dalam pikiran saya selalu bertanya-tanya, “Apakah saya bisa melakukannya? Bagaimana jika saya tidak bisa menerima pelajaran dari guru? Bagaimana jika gurunya membosankan? Bagaimana jika teman saya pelit untuk mengajari saya?”.

Akhirnya saya membuat metode belajar agar saya nyaman dalam belajar.

METODE BELAJAR BAHASA INGGRIS ALA INGE FANISIA

Metode pertama, yaitu saya harus berusaha untuk menyukai bahasa inggris.

Kedua, saya harus mengenali karakter dan bisa menyesuaikan diri dengan masing-masing guru.

Ketiga, saya harus mampu memahami pelajaran yang disampaikan guru minimal 90%.

Keempat, saya mencatat materi yang diajarkan di buku dengan tidak rapi agar sepulang dari kursus saya bisa menyalin di buku lain dengan lebih rapi sambil mengingat materi yang telah diajarkan.

Kelima, saya harus dekat dengan teman yang pintar di kelas.

Dan keenam, saya harus berani mencoba hal baru seperti berani speak up di kelas, berpidato, dan lain-lain.

Pelajaran grammar pertama yang saya dapat sangat melebihi ekspektasi.

Grammar yang menurut saya momok yang paling menjengkelkan dalam pelajaran bahasa inggris berubah menjadi hal yang ingin saya pelajari dengan rasa tidak sabar.

IMG-20191206-WA0004.jpg Dari Kanan kedua, menggunakan hijab ungu.

Miss Nuzul adalah guru pertama saya dan sekaligus menjadi guru favorit saya di HEC 1. Beliau bisa membuat kelas menjadi menyenangkan dengan membuat contoh soal yang lucu sehingga mudah untuk dipahami.

Jika saya tidak terlalu paham dengan beberapa materi dan saya tidak memiliki waktu untuk bertanya kepada guru, maka saya akan bertanya kepada partner saya di kelas, yaitu brother Ramanza.

Ketika di kelas speaking morning atau speaking night, saya tidak pernah menjadi orang yang pertama maju untuk speak up. Saya harus mengumpulkan keberanian dulu dengan melihat teman-teman lain yang aktif di kelas seperti sister Shinta dan brother Arfian (Sensei) agar saya dapat speak up dengan konten yang berisi sesuai dengan permintaan guru.

Hal yang tidak boleh saya sia-siakan yaitu ketika mendapatkan tugas berpidato. Materi harus benar-benar saya siapkan dan saya harus berlatih berulang-ulang di depan kaca atau di mushola Karin camp dengan membayangkan saya dilihat oleh banyak audiens.

Ketika saya mendapatkan tugas hafalan new concept saya berpikir bahwa itu adalah tugas yang menyenangkan. Kita ditantang untuk menghafalkan 15 chapter dengan tema yang berbeda-beda.

Saya berusaha agar tidak memiliki hutang hafalan new concept dan saya menghafalnya ketika malam hari sebelum tidur dan dilanjutkan dini hari ketika menunggu waktu shubuh.

Sesuatu yang membuat hal tersebut menjadi menyenangkan, yaitu setelah kita hafal kita bisa bercerita layaknya orang yang sudah pandai berbahasa inggris.

Terlepas dari semua itu, saya tidak pernah merasa terbebani dengan materi ataupun tugas yang diberikan oleh guru karena saya merasa senang dan itu membuat saya merasa nyaman ketika belajar.

Hal yang membuat saya senang yaitu semua aspek yang ada di HEC 1 diantaranya guru yang ramah dan rendah hati, teman yang baik dan peduli dengan saya, dan rasa kekeluargaan yang terbangun selama belajar di HEC 1. Saya sangat suka ketika saya merasa stres dengan masalah pribadi dan Miss Dinda menjadi guru saya di kelas. Miss Dinda mampu membuat saya tertawa dan semangat lagi dengan metode belajarnya yang seru, pembawaan yang ceria dan gesture-nya yang unik.

Begitu juga dengan teman-teman yang ada di kelas maupun yang ada di camp, semua saling peduli satu sama lain dan saling mendukung. Dan tak lupa doa yang selalu saya panjatkan setiap hari agar saya dan murid HEC 1 lainnya mampu memahami materi yang diberikan dan kelak bermanfaat bagi masa depan kami.

Alhamdulillah, berkat itu semua saya terpiluh menjadi best student.

Written by : Inge Fanisia

Baca juga artikel sebelumnya tentang cerita shinta : Siswi Terbaik Kedua di HEC1 2020

Artikel Lainnya

WhatsApp Sekarang
We use cookies to personalize content and to analyze our traffic. Please decide if you are willing to accept cookies from our website.